COVER
Tugas Makalah IV
MAKALAH
“HYDROZOA”
Di Susun Oleh:
Nurhidayat
Novalis, NIM: 1301140326

Dibuat
Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata
Kuliah: ZOOLOGI INVERTEBRATA
Dosen Pengampuh:
JUMRODAH, S. Si., M.Pd.
STUDI TADRIS BIOLOGI
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
2014 M / 1435 H
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang
telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada kita semua, karenanya dapatlah
penulis menghimpun dan menyelesaikan tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata
sesuai dengan jadwal. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad Saw, beserta keluarga dan sahabat dan orang-orang yang mengikuti jejak
langkah beliau samapai hari kiamat.
Pembuatan makalah ini bertujuan
antara lain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata.
Selain itu juga sebagai bahan untuk menambah wawasan penulis tentang Hydrozoa.
Harapan penulis pada makalah
sederhana ini dapat berguna bagi pembaca sebagai bahan tambahan dalam proses
belajar mengajar di dalam ruang kuliah dan lainya. Kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat penyusun harapkan demi perbaikan makalah sederhana
ini. Segala sesuatu yang benar itu datangnya dari ALLAH SWT, dan yang salah
adalah sifat manusia.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR
BELAKANG
Dewasa ini banyak sudah hasil laut yang di pakai untuk
pangan, aksesoris atau pun kosmetik yang membuat organisme-organisme di lautan
semakin berkurang atau bahkan mendekati punah, namun apakah kita tahu spesies
apa saja yang ada di lautan dan apa saja manfaat dan ancaman yang ada, apalagi
Indonesia adalah negara bahari yang mempunyai lautan yang luas. Untuk itu maka
kami sebagai mahasiswa biologi akan membuat makalah yang memjelaskan tentang
salah satu filum yang hidup di laut maupun air tawar.
Coelenterata sering disebut hewan berongga. Pemberian hewan berongga sebetulnya
tidak tepat karena Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga
tubuh yang sebenarnya (Acoelomata), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga
sentral yang disebut Coelenteron (rongga Gastovaskuler, rongga
tempat terjadinya pencernaan dan pengedaran sari-sari makanan).
Filum
Coelenterata terdiri atas empat kelas. Tiga kelas mempunyai Knidoblast,
dimasukan kedalam kelompok Cnidaria (terdiri dari kelas Hydrozoa,
Scypozoa, dan Anthozoa), satu lagi tidak memiliki Knidoblast
dan disebut Acnidiria (kelas Ctenophora).
2.
RUMUSAN
MASALAH
a.
Pengertian
Hydrozoa ?
b.
Klasifikasi
Hydrozoa ?
c.
Apa saja
morfologi pada Hydrozoa ?
d.
Apa saja
anatomi pada Hydrozoa ?
e.
Apakah
ciri-ciri Hydrozoa ?
f.
Apa saja
struktur tubuh Hydrozoa ?
g.
Apa saja
sistem-sistem Hydrozoa ?
h.
Apakah
peranan Hydrozoa bagi kehidupan ?
3.
TUJUAN
MASALAH
a.
Dapat
mnegetahui pengertian Hydrozoa.
b.
Untuk
mengetahui klasifikasi Hydrozoa.
c.
Untuk
mengetahui morfologi Hydrozoa.
d.
Untuk
mengetahui anatomi Hydrozoa.
e.
Untuk
mengetahui ciri-ciri Hydrozoa.
f.
Untuk mengetahui
struktur tubuh Hydrozoa.
g.
Untuk mengetahui
system pada Hydrozoa.
h.
Untuk
mengetahui peranan Hydrozoa bagi kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN
HYDROZOA
Hydrozoa (dalam bahasa yunani, hydro = air, zoa = hewan)
sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus
hidupnya.Hydrozoa dapat hidup soliter, hidup di dalam air tawar. Ujung tempat
letaknya mulut disebut ujung Oral sedangkan yang melekat pada dasar disebut
ujung Aboral. Cara reproduksi hewan disebut adalah dengan cara vegetatif maupun
generatif. Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan Physalia.
Untuk Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni
di laut. Obelia memiliki bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya gambar
hydra.[1]
2.
KLASIFIKASI
HYDROZOA
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan :Animalia
Filum :Cnidaria
Subphylum :Medusozoa
Kelas :Hydrozoa[2]
3.
MORFOLOGI
HYDROZOA
Bentuk tubuh dasar hewan Cnidaria terdiri dari dua
variasi, yaitu polip dan medusa yang secara bergantian terjadi pada siklus
hidupnya. Polip adalah bentuk seperti tabung yang menetap dan menempel pada
substrat, seperti batu, dibagian aboral (berlawanan dengan mulut) pada
tubuhnya. Pada bagian atas terdapat mulut dan anus yang menjadi satu sebagai
tempat makan dan pengeluaran limbah. Organ ini dikelilingi oleh tentakel.
Tentakel menghadap ke atas dan ke luar. Karena menempel pada substrat, polip
bersifat pasif dalam mencari makanan dan menggunakan tentakel untuk menangkap
mangsa.
Sedangkan medusa, berbentuk hampir sama dengan polip
hanya letak mulut / anus berada di bawah. Berbeda dengan polip, medusa dapat
bergerak bebas di air karena terbawa air atau proses kontraksi tubuhnya yang
berbentuk seperti lonceng.[3]
a.
Tubuh
simetri radial.

b. Struktur tubuhnya dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu polip yang hidup menetap dan medusa yang berenang bebas.

c. Bentuk polip lebih kurang silindris, dengan
satu ujung yang disebut oral (yang mengandung mulut dikelilingi tentakel) dan
ujung yang lain disebut aboral (menempel pada substrat).
d.
Bentuk
medusa seperti lonceng atau mangkuk terbalik dengan bagian cembung mengarah ke
atas dan bagian cekung dilengkapi mulut dan tentakel yang mengarah ke bawah.[4]
4.
ANATOMI
HYDROZOA
Hewan Cnidaria termasuk hewan diploblastik. Cnidaria
menunjukkan penyusunan lapisan sel yang lebih rumit daripada porifera. Tubuh
mereka memperlihatkan adanya dua lapisan yang berbeda. Oleh karena itu, mereka
dinamakan hewan diplopblastik. Dua lapisan tersebut adalah epidermis atau
ektodermis pada bagian luar dan gastrodermis atau endodermis di bagian luar.[5]
Dinding tubuh terdiri dari 3 lapisan. Lapisan
yang paling luar adalah epidermis, lapisan yang paling dalam merupakan
gastrodermis yang membatasi rongga pencernaan, serta mesoglea yang terletak di
antara epidermis dan gastrodermis.[6]
5.
CIRI-CIRI
HYDROZOA
Sebagian besar hidup Hydrozoa melakukan pergiliran bentuk
antara polip dan medusa, seperti pada siklus hidup obelia. Tahapan polip, suatu
koloni polip yang saling berhubungan kasus obelia, lebih mudah ditemukan
dibandingkan dengan tahap hidup medusa. Hydra, salah satu dari bebepara hewan
Cnidaria yang ditemukan hidup diar tawar, adalah anggota Kelas Hydrozoa yang
unik karena mereka hanya ditemukan dalam bentuk polip. Ketika kondisi
lingkungan memungkinkan, Hydra akan bereproduksi dengan cara aseksual dengan
cara pertunasan (budding), yaitu pembentukan suatu penonjolan yang kemudian
melepaskan diri dari induk untuk hidup bebas. Ketika kondisi lngkungan buruk,
Hydra akan bereproduksi secara seksual, dan membentuk zigot resisten yang tetap
dorman sampai kondisi membaik.[7]
Hydrozoa adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang
belakang yang termasuk dalam filum Cnidaria. Sebagian besar hewan Hydrozoa
hidup di laut dan berkoloni. Siklus hidup sebagian besar Hydrozoa
mencakup tahap polip yang aseksual dan tahap medusa yang seksual, misalnya Obelia.
Ada pula yang tetap berbentuk polip misalnya Hydra.
Hydra adalah Hydrozoa
soliter (hidup sendiri-sendiri) yang hidup di perairan tawar. Pada umumnya, Hydra
menggantungkan tubuhnya pada tumbuhan air atau batu dengan menempelkan pangkal
tubuhnya yang berbentuk cakram. Pada ujung tubuhnya terdapat lubang mulut yang
dikelilingi oleh banyak tentakel yang digunakan untuk menangkap makanan.
Hewan ini membentuk koloni kecil berbentuk polip dominan,
sebagian membentuk medusa yang mempunyai laci dan payung melalui pembentukan
tunas, contohnya, Hydra, Gonionemus, dan Obelia. Hydra merupakan polip air
tawar, tidak melalui stadium medusa, berukuran 6 – 15 mm, memiliki 6 – 10
tentakel yang mengelilingi.[8]
6.
STRUKTUR
TUBUH HYDROZOA
a.
Karateristik
umum
1)
Struktur
tubuh diploblastic, terdiri atas:
(a)
Lapisan luar
(ekstoderm), berfungsi untuk melindungi tubuh dan sensasi, dan
(b)
Lapisan dalam
(endoderm/gastrodermid), berfungsi sebagai alat sekreasi dan pencernaan
makanan. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan Mesoglea.
Lapisan Moseglea bersifat non seluler seperti agar-agar dan berfungsi
sebagai tempat lalu lintasnya serabu saraf.
2)
Tidak
mempunyai kepala, anus, alat peredaran darah, alat sekreasi, dan alat
respirasi.
3)
Punya mulut
dikelilingi tentakel.
4)
Bersel banyak
simetri radial.
5)
Belum
mempunyai pusat susunan saraf (mempunyai saraf difusi).
6)
Sitem
pencernaan makanan dilakukan secara intrasel dan ekstrasel.
7)
Hidupnya
bersifat Polymorphisme atau Metagenesis, terdiri atas bentuk Polip
dan Medusa.
(a)
Polip
(berbentuk tabung, menetap pada suatu objek dan umumnya tidak dapat berpindah
tempat dan umumnya berkembang biak dengan vegetatif),
(b)
Medusa
(berbentuk tabung, hidup bebas, umumnya berkembang biak secara generatif),
8)
Jenis kelamin
monoecious atau dioeciuos, larvanya disebut planula.
9)
System gerak
dilakukan oleh sel-sel epiteliomuskuler yang terdapat pada lapisan ectoderm dan
pada bagian dasar gastrodermis.
10)
Habitatnya
diair laut atau air tawar. Contohnya yang hidup diair tawar adalah Hydra.
11)
Rangka luar
tersusun dari zat kapur atau kritin.[9]
12)
Zigot
berkembang menjadi larva padat bersilia yang disebut dengan planula,
13)
Planula
akhirnya menetas didasaran dan berkembang menjadi polip baru. Tahapan polip
adalah tahapan aseksual, tahapan medusa adalah seksual, dan tahapan ini akan
saling bergantian, yang satu menghasilkan yang lain. Akan tetapi, jangan
samakan hal ini dengan pergiliran generasi yang terjadi dikingdom tumbuhan,
baik polip maupun medusa adalah organisme yang diploid (hal yang memang khas
pada hewan, hanya gamet Obelia yang haploid). Sebaliknya, salah satu generasi
tumbuhan adalah haploid, yang lain adalah diploid.[10]
b.
Karakteristik
Hydrozoa
Tubuh bentuknya seperti tabung (panjang 5-10 mm, garis tengah kurang
dari 2 mm) hidup berbentuk polip, permukaan mulut disebut ujung oral,
dan permukaan tempat melekatkan diri disebut ujung aboral, mulut
dikelilingi oleh tentakel (setiap spesies tidak sama jumlahnya, ada yang 6 atau
7 buah tentakel, penjang 1-20 mm). Reproduksi dilakukan dengan cara aseksual
(dengan permukaan tunas) dan seksual (dengan pembentukan testes dibagian atas
dan ovum dibagian bawah). Persatuan antara spermatozoid dan ovum
membentuk zigot, zigot akhirnya tumbuh menjadi individu baru.
Baik spermatozoid maupun ovum dibentuk dalam satu tubuh sehingga
disebut hemafrodit. Dinding tubuh terdiri atas dua lapis (diploblastik), yaitu
lapisan luar (epidermis), dan lapisan dalam (gastrodermis).
Lapisan luar (epidermis) tersusun atas sel-sel kubus dan ditutupi
dengan kutikula yang tipis serta transparan, kecuali epidermis dibagian aboral.
1)
Lapisan luar
(epidermis)
a)
Sel
epiteliomuskuler
Sel epiteliomuskuler
berfungsi proteksi dan kontraksi. Sel epiteliomuskuler pada ujung bebas melekat
satu dengan yang lain. Ujung yang melekat pada mosoglea mengandung beberapa
serabut kontraktil. Sel-sel epiteliomuskuler tersusun secara lungtudinal
(mengikuti sumbu panjang tubuh), menonjol keluar pada kedua belah sel, sehingga
sel tersebut berbentuk huruf T.
b)
Sel interstitial
Sel interstitial
bentuknya oval, berukuran kecil, terletak dibagian dasar diantara sel-sel
epiteliomuskuler. Fungsi sel interstitial adalah:
(1)
Pembentukan
knidoblast,
(2)
Pembentukan
tunas (bertindak sebagai sel formatif),
(3)
Pembentukan
sel-sel kelamin,
(4)
Regerasi dan
perbaikan sel-sel yang rusak.
c)
Knidoblast
Didalam knidoblast
terdapat nematokist. Biasanya sel jelatang terletak diantara sel-sel
epiteliomuskuler, tetapi sel jelatang yang terdapat dibagian tentakel terletak
didalam sel epiteliomuskuler. Sel-sel epiteliomuskuler yang memiliki sel
jelatang khusus diberi nama sel induk semang atau sel baterai. Nematokist
terdiri dari empat tipe, yaitu:
(1)
Penetran
(mempunyai benang yang panjang, pada bagian pangkal terdapat tiga duri yang
panjang dan 3 baris duri).
(2)
Volvent
(mempunyai benang yang pendek dan tebal).
(3)
Streptilne
glutinant (mempunyai benag yang panjang dan duri yang kecil).
(4)
Stereoline
glutinant (mempunyai benag yang lurus dan berduri).
Penetran dan volvent berfungsi untuk menangkap mengsa,
sedang strapline dan stereoline glutinant berfungsi untuk membantu pergerakan.
d)
Sel sensori
dan sel saraf
Sel sensori terutama
terdapat dibagian tentakel dibagian tentakel dan knidoblast dan diantara
sel-sel epiteliomuskuler. Sel-sel saraf kurang lebih sama dengan multipolar
neuron, terletak dibagian dasar epidermis.
e)
Sel-sel
sekreasi kelenjar mucus
Sel-sel sekreasi
kelenjar mucus terletak terutama pada bagian basal (ujung aboral) Hydra.
2)
Lapisan
gastrodermis
Sel-sel yang terdapat
pada lapisan gastrodermis adalah:
a)
Sel epiteliomuskuler
(disebut juga sel-sel nutrisi, mempunyai flagel dan dapat berbentuk
pesudopodia).
b)
Sel-sel
kelenjar (terletak diantara sel-sel nutrisi, berfungsi menghasilkan enzim
pencernaan).
c)
Sel-sel
sensoris (sel-sel sensori pada lapisan gastrodermis sama seperti didalam
lapisan epidermis tetapi jumlahnya lebih sedikit).
d)
Sel-sel
interstitial (jumlahnya tidak banyak).
Diantara
gastrodermis dan epidermis terdapat lapisan mesoglea, sel ini sangat membantu
dalam kelenturan gerakan Hydra.[11]
7.
SISTEM PADA
HYDROZOA
a.
System
metabolisme
Hydra bersifat holozoic, makananya berupa Cyclops, Daphina, larva
insekta, Annelida atau zooplankton lain. Zooplankton ditangkap tentakel dan
dilumpuhkan oleh nematokist, kemudian ditelan masuk kedalam rongga
gastrovaskuler. Didalam rongga gastrovaskuler makanan tadi akan dicerna dengan
bantuan enzim tripsin yang dikeluarkan oleh sel kelenjar (pencernaan eksternal).
Sel-sel nutrisi segera membentuk pseudopodia dan menangkap zat-zat makanan yang
telah diolah secara eksternal. Makanan tadi dicerna lagi didalam vakuola
makanan (pencernaan intrasel), kemudian zat-zat makanan diedarkan keseluruh
tubuh secara difusi. Sisa-sisa zat metabolisme dan makanan yang tidak dapat
dicerna dikeluarkan kembali lewat mulut.
b.
System
respirasi dan ekskreasi
Belum mempunyai organ khusus untuk respirasi dan ekskreasi, sehingga
pada bagian basal (ujung aboral) banyak penumpukan sisa-sisa ekskreasi.
Respirasi dan ekskreasi dilakukan secara difusi melalui seluruh permukaan
tubuhnya.
c.
System
reproduksi
Reproduksi dilakukan secara seksual dan aseksual.
1)
Perkembangbiakan
secara seksual dilakukan dengan membentuk testes dibagian ovarium dibagian
bawah. Dalam reproduksi secara seksual beberapa spesies ada yang bersifat
dioecious dan ada pula yang bersifat monoecious (hermaprodit). Kebanyakan Hydra
bersifat dioecious.

2)
Perkembangbiakan
secara aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas dam dinding tubuhnya yang
kemudian melepaskan diri menjadi Hydra baru.
Obelia merupakan
Coelentarata laut yang hidup berkoloni. Bentuk kehidupannya dapat berupa polip
dan medusa. Obelia memiliki dua jenis polip, yaitu:
a)
Hydranth
(merupakan polip yang berfungsi untuk mengambil zat-zat makanan. Hydranth
terdiri atas bagian-bagian: tentakel, mulut, hipostom, dan hidroteka).
b)
Gonangium
(merupakan polip yang berfungsi untuk melakukan reproduksi, dimana dihasilkan
medusa. Gonangium terdiri atas: gonopar, gonotheka, dan blastostil).

Rangka
jernih dibagian luar tersebut disebut perisark, menutupi jaringan lunak
dibagian dalam disebut keonosark. Medusa dilepaskan kedalam air dan menjadi
bentuk ubur-ubur yang dapat berenang. Kemudian akan berkembangbiak secara
seksual. Persatuan antara sel telur dengan sperma menghasilkan zigot yang akan
tumbuh menjadi individu baru.[12]
d.
System saraf
Respon saraf dalam cnidaria dikontrol oleh jaringan difusi dari antar
penghubung sel saraf yang dinamakan net saraf. Dalam banyak cnidaria, net
saraf didistribusikan secara melalui seluruh tubuh. Mereka tidak mempunyai otak
atau struktur yang mengontrol istirahat dari net saraf.
Net
saraf memudahkan cnidaria untuk menanggapi stimuli tertentu di lingkungannya.
Sebagai contoh, ketika sel di epidermis disentuh, mereka menyampaikan sebuah
sinyal untuk sel saraf. Sel saraf memancarkan sinyal tersebut melalui net saraf
menuju sel kontraktil, yang mana dapat menyebabkan hewan menarik kembali
dari stimulus. Di cnidaria dengan net saraf sederhana, stimulus dimanapun pada
tubuh menyebabkan sinyal dikirim melalui net saraf dalam sebuah petunjuk.
Sinyal ini memberikan kontraksi dari seluruh tubuh.
8.
PERANAN
HYDROZOA
·
Melindungi
pantai dari abrasi.
·
Tempat
perkembangbiakan dan perlindungan ikan.
·
Daya tarik
wisata bahari.
·
Pembentuk
habitat ikan.[13]

BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
a.
Pengertian
Hydrozoa
Hydrozoa (dalam bahasa yunani, hydro = air, zoa = hewan)
sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus
hidupnya. Hydrozoa dapat hidup soliter, hidup di dalam air tawar.
b.
Klasifikasi
Hydrozoa
Klasifikasi
ilmiah
Kerajaan :Animalia
Filum :Cnidaria
Subphylum :Medusozoa
Kelas :Hydrozoa
c.
Morfologi
Hydrozoa
1) Tubuh simetri radial.
2)
Struktur
tubuhnya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu polip yang hidup menetap dan medusa
yang berenang bebas.
3)
Bentuk
polip lebih kurang silindris, dengan satu ujung yang disebut oral (yang
mengandung mulut dikelilingi tentakel) dan ujung yang lain disebut aboral
(menempel pada substrat).
4)
Bentuk
medusa seperti lonceng atau mangkuk terbalik dengan bagian cembung mengarah ke
atas dan bagian cekung dilengkapi mulut dan tentakel yang mengarah ke bawah.
d.
Anatomi Hydrozoa
Dinding tubuh terdiri dari 3 lapisan. Lapisan
yang paling luar adalah epidermis, lapisan yang paling dalam merupakan
gastrodermis yang
membatasi rongga pencernaan, serta mesoglea
yang terletak di antara epidermis dan gastrodermis
e.
Ciri-ciri Hydrozoa
Hydrozoa adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang
belakang yang termasuk dalam filum Cnidaria. Sebagian besar hewan Hydrozoa
hidup di laut dan berkoloni. Siklus hidup sebagian besar Hydrozoa
mencakup tahap polip yang aseksual dan tahap medusa yang seksual, misalnya Obelia.
f.
Struktur
tubuh Hydrozoa
Karateristik
umum
·
Struktur
tubuh diploblastic, terdiri atas, lapisan luar (epidermis) dan lapisan
dalam (gastrodermis).
·
Tidak
mempunyai kepala, anus, alat peredaran darah, alat sekreasi, dan alat
respirasi.
·
Punya mulut
dikelilingi tentakel.
·
Bersel banyak
simetri radial.
·
Belum
mempunyai pusat susunan saraf (mempunyai saraf difusi).
·
Sitem
pencernaan makanan dilakukan secara intrasel dan ekstrasel.
·
Hidupnya
bersifat Polymorphisme atau Metagenesis, terdiri atas bentuk Polip
dan Medusa.
·
Jenis kelamin
monoecious atau dioeciuos, larvanya disebut planula.
·
System gerak
dilakukan oleh sel-sel epiteliomuskuler yang terdapat pada lapisan ectoderm dan
pada bagian dasar gastrodermis.
·
Habitatnya
diair laut atau air tawar. Contohnya yang hidup diair tawar adalah Hydra.
·
Rangka luar
tersusun dari zat kapur atau kritin.
Karakteristik Hydrozoa adalah tubuh bentuknya seperti tabung
(panjang 5-10 mm, garis tengah kurang dari 2 mm) hidup berbentuk polip,
permukaan mulut disebut ujung oral, dan permukaan tempat melekatkan diri
disebut ujung aboral, mulut dikelilingi oleh tentakel (setiap spesies
tidak sama jumlahnya, ada yang 6 atau 7 buah tentakel, penjang 1-20 mm).
Reproduksi dilakukan dengan cara aseksual (dengan permukaan tunas) dan seksual
(dengan pembentukan testes dibagian atas dan ovum dibagian bawah).
g.
Sistem pada
Hydrozoa
System metabolism, didalam rongga gastrovaskuler makanan
tadi akan dicerna dengan bantuan enzim tripsin yang dikeluarkan oleh sel
kelenjar (pencernaan eksternal).
System respirasi dan ekskreasi, belum mempunyai organ
khusus untuk respirasi dan ekskreasi, sehingga pada bagian basal (ujung aboral)
banyak penumpukan sisa-sisa ekskreasi.
System reproduksi, reproduksi dilakukan secara seksual
dan aseksual. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk testes
dibagian ovarium dibagian bawah. Sedangkan, perkembangbiakan secara aseksual
dilakukan dengan pembentukan tunas dam dinding tubuhnya yang kemudian
melepaskan diri menjadi Hydra baru.
h.
Peranan
Hydrozoa
o
Melindungi
pantai dari abrasi.
o
Tempat
perkembangbiakan dan perlindungan ikan.
o
Daya tarik
wisata bahari.
o
Pembentuk
habitat ikan.
a.
DAFTAR PUSTAKA
Adun Rusyana, Zoologi Invertebrata (Teori
dan Praktik), Palangka Raya: Alfabeta, 2011
Campell, Neil A, BIOLOGY Jilid 2,
Bogor: Erlangga, 2000
[12] Drs.
Adun Rusyana, M.Pd, Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik), Palangka
Raya: Alfabeta. hal.31-34, 2011