Jumat, 10 Oktober 2014

MAKALAH HYDROZOA


COVER

Tugas Makalah IV
MAKALAH
“HYDROZOA”

Di Susun Oleh:
Nurhidayat Novalis, NIM: 1301140326

logo.jpg


Dibuat Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah: ZOOLOGI INVERTEBRATA
Dosen Pengampuh: JUMRODAH, S. Si., M.Pd.



STUDI TADRIS BIOLOGI JURUSAN TARBIYAH PROGRAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
2014 M / 1435 H

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada kita semua, karenanya dapatlah penulis menghimpun dan menyelesaikan tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata sesuai dengan jadwal. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga dan sahabat dan orang-orang yang mengikuti jejak langkah beliau samapai hari kiamat.
Pembuatan makalah ini bertujuan antara lain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata. Selain itu juga sebagai bahan untuk menambah wawasan penulis tentang Hydrozoa.
Harapan penulis pada makalah sederhana ini dapat berguna bagi pembaca sebagai bahan tambahan dalam proses belajar mengajar di dalam ruang kuliah dan lainya. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penyusun harapkan demi perbaikan makalah sederhana ini. Segala sesuatu yang benar itu datangnya dari ALLAH SWT, dan yang salah adalah sifat manusia.


      Penulis




DAFTAR ISI




BAB I

PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG

Dewasa ini banyak sudah hasil laut yang di pakai untuk pangan, aksesoris atau pun kosmetik yang membuat organisme-organisme di lautan semakin berkurang atau bahkan mendekati punah, namun apakah kita tahu spesies apa saja yang ada di lautan dan apa saja manfaat dan ancaman yang ada, apalagi Indonesia adalah negara bahari yang mempunyai lautan yang luas. Untuk itu maka kami sebagai mahasiswa biologi akan membuat makalah yang memjelaskan tentang salah satu filum yang hidup di laut maupun air tawar.
Coelenterata sering disebut hewan berongga. Pemberian hewan berongga sebetulnya tidak tepat karena Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya (Acoelomata), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang disebut Coelenteron (rongga Gastovaskuler, rongga tempat terjadinya pencernaan dan pengedaran sari-sari makanan).
Filum Coelenterata terdiri atas empat kelas. Tiga kelas mempunyai Knidoblast, dimasukan kedalam kelompok Cnidaria (terdiri dari kelas Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa), satu lagi tidak memiliki Knidoblast dan disebut Acnidiria (kelas Ctenophora).

2.      RUMUSAN MASALAH

a.       Pengertian Hydrozoa ?
b.      Klasifikasi Hydrozoa ?
c.       Apa saja morfologi pada Hydrozoa ?
d.      Apa saja anatomi pada Hydrozoa ?
e.       Apakah ciri-ciri Hydrozoa ?
f.       Apa saja struktur tubuh Hydrozoa ?
g.      Apa saja sistem-sistem Hydrozoa ?

h.      Apakah peranan Hydrozoa bagi kehidupan ?

3.      TUJUAN MASALAH

a.       Dapat mnegetahui pengertian Hydrozoa.
b.      Untuk mengetahui klasifikasi Hydrozoa.
c.       Untuk mengetahui morfologi Hydrozoa.
d.      Untuk mengetahui anatomi Hydrozoa.
e.       Untuk mengetahui ciri-ciri Hydrozoa.
f.       Untuk mengetahui struktur tubuh Hydrozoa.
g.      Untuk mengetahui system pada Hydrozoa.
h.      Untuk mengetahui peranan Hydrozoa bagi kehidupan.



BAB II

PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN HYDROZOA

Hydrozoa (dalam bahasa yunani, hydro = air, zoa = hewan) sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.Hydrozoa dapat hidup soliter, hidup di dalam air tawar. Ujung tempat letaknya mulut disebut ujung Oral sedangkan yang melekat pada dasar disebut ujung Aboral. Cara reproduksi hewan disebut adalah dengan cara vegetatif maupun generatif. Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan Physalia.
Untuk Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut. Obelia memiliki bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya gambar hydra.[1]
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLyk8f-yadWiF7xHMs_TVrsRNEY8CY0kQTNFea1P28VLN0xkpzKswmgKA8U0j7IXxyR2eTEinYML09Qw1Fa-KlbKyM29JMvWml65n_ID7ogNlyXZHfpcvE_yd0N2vXGOCk8IvMT0SV5zk/s320/hydra.png

2.      KLASIFIKASI HYDROZOA

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan                :Animalia
Filum                     :Cnidaria
Subphylum            :Medusozoa
Kelas                     :Hydrozoa[2]

3.      MORFOLOGI HYDROZOA

Bentuk tubuh dasar hewan Cnidaria terdiri dari dua variasi, yaitu polip dan medusa yang secara bergantian terjadi pada siklus hidupnya. Polip adalah bentuk seperti tabung yang menetap dan menempel pada substrat, seperti batu, dibagian aboral (berlawanan dengan mulut) pada tubuhnya. Pada bagian atas terdapat mulut dan anus yang menjadi satu sebagai tempat makan dan pengeluaran limbah. Organ ini dikelilingi oleh tentakel. Tentakel menghadap ke atas dan ke luar. Karena menempel pada substrat, polip bersifat pasif dalam mencari makanan dan menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.
Sedangkan medusa, berbentuk hampir sama dengan polip hanya letak mulut / anus berada di bawah. Berbeda dengan polip, medusa dapat bergerak bebas di air karena terbawa air atau proses kontraksi tubuhnya yang berbentuk seperti lonceng.[3]
a.       Tubuh simetri radial.
b.      Struktur tubuhnya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu polip yang hidup menetap dan medusa yang berenang bebas.
c.       Bentuk polip lebih kurang silindris, dengan satu ujung yang disebut oral (yang mengandung mulut dikelilingi tentakel) dan ujung yang lain disebut aboral (menempel pada substrat).
d.       Bentuk medusa seperti lonceng atau mangkuk terbalik dengan bagian cembung mengarah ke atas dan bagian cekung dilengkapi mulut dan tentakel yang mengarah ke bawah.[4]

4.      ANATOMI HYDROZOA

Hewan Cnidaria termasuk hewan diploblastik. Cnidaria menunjukkan penyusunan lapisan sel yang lebih rumit daripada porifera. Tubuh mereka memperlihatkan adanya dua lapisan yang berbeda. Oleh karena itu, mereka dinamakan hewan diplopblastik. Dua lapisan tersebut adalah epidermis atau ektodermis pada bagian luar dan gastrodermis atau endodermis di bagian luar.[5]
Dinding tubuh terdiri dari 3 lapisan. Lapisan yang paling luar adalah epidermis, lapisan yang paling dalam merupakan gastrodermis yang membatasi rongga pencernaan, serta mesoglea yang terletak di antara epidermis dan gastrodermis.[6]

5.      CIRI-CIRI HYDROZOA

Sebagian besar hidup Hydrozoa melakukan pergiliran bentuk antara polip dan medusa, seperti pada siklus hidup obelia. Tahapan polip, suatu koloni polip yang saling berhubungan kasus obelia, lebih mudah ditemukan dibandingkan dengan tahap hidup medusa. Hydra, salah satu dari bebepara hewan Cnidaria yang ditemukan hidup diar tawar, adalah anggota Kelas Hydrozoa yang unik karena mereka hanya ditemukan dalam bentuk polip. Ketika kondisi lingkungan memungkinkan, Hydra akan bereproduksi dengan cara aseksual dengan cara pertunasan (budding), yaitu pembentukan suatu penonjolan yang kemudian melepaskan diri dari induk untuk hidup bebas. Ketika kondisi lngkungan buruk, Hydra akan bereproduksi secara seksual, dan membentuk zigot resisten yang tetap dorman sampai kondisi membaik.[7]
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLyk8f-yadWiF7xHMs_TVrsRNEY8CY0kQTNFea1P28VLN0xkpzKswmgKA8U0j7IXxyR2eTEinYML09Qw1Fa-KlbKyM29JMvWml65n_ID7ogNlyXZHfpcvE_yd0N2vXGOCk8IvMT0SV5zk/s320/hydra.png
Hydrozoa adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Cnidaria. Sebagian besar hewan Hydrozoa hidup di laut dan berkoloni. Siklus hidup sebagian besar Hydrozoa mencakup tahap polip yang aseksual dan tahap medusa yang seksual, misalnya Obelia. Ada pula yang tetap berbentuk polip misalnya Hydra.
ciri ciri Hewan Hydrozoa
Hydra adalah Hydrozoa soliter (hidup sendiri-sendiri) yang hidup di perairan tawar. Pada umumnya, Hydra menggantungkan tubuhnya pada tumbuhan air atau batu dengan menempelkan pangkal tubuhnya yang berbentuk cakram. Pada ujung tubuhnya terdapat lubang mulut yang dikelilingi oleh banyak tentakel yang digunakan untuk menangkap makanan.
Hewan ini membentuk koloni kecil berbentuk polip dominan, sebagian membentuk medusa yang mempunyai laci dan payung melalui pembentukan tunas, contohnya, Hydra, Gonionemus, dan Obelia. Hydra merupakan polip air tawar, tidak melalui stadium medusa, berukuran 6 – 15 mm, memiliki 6 – 10 tentakel yang mengelilingi.[8]

6.      STRUKTUR TUBUH HYDROZOA

a.       Karateristik umum
1)      Struktur tubuh diploblastic, terdiri atas:
(a)    Lapisan luar (ekstoderm), berfungsi untuk melindungi tubuh dan sensasi, dan
(b)   Lapisan dalam (endoderm/gastrodermid), berfungsi sebagai alat sekreasi dan pencernaan makanan. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan Mesoglea. Lapisan Moseglea bersifat non seluler seperti agar-agar dan berfungsi sebagai tempat lalu lintasnya serabu saraf.
2)      Tidak mempunyai kepala, anus, alat peredaran darah, alat sekreasi, dan alat respirasi.
3)      Punya mulut dikelilingi tentakel.
4)      Bersel banyak simetri radial.
5)      Belum mempunyai pusat susunan saraf (mempunyai saraf difusi).
6)      Sitem pencernaan makanan dilakukan secara intrasel dan ekstrasel.
7)      Hidupnya bersifat Polymorphisme atau Metagenesis, terdiri atas bentuk Polip dan Medusa.
(a)    Polip (berbentuk tabung, menetap pada suatu objek dan umumnya tidak dapat berpindah tempat dan umumnya berkembang biak dengan vegetatif),
(b)   Medusa (berbentuk tabung, hidup bebas, umumnya berkembang biak secara generatif),
8)      Jenis kelamin monoecious atau dioeciuos, larvanya disebut planula.
9)      System gerak dilakukan oleh sel-sel epiteliomuskuler yang terdapat pada lapisan ectoderm dan pada bagian dasar gastrodermis.
10)  Habitatnya diair laut atau air tawar. Contohnya yang hidup diair tawar adalah Hydra.
11)  Rangka luar tersusun dari zat kapur atau kritin.[9]
12)  Zigot berkembang menjadi larva padat bersilia yang disebut dengan planula,
13)  Planula akhirnya menetas didasaran dan berkembang menjadi polip baru. Tahapan polip adalah tahapan aseksual, tahapan medusa adalah seksual, dan tahapan ini akan saling bergantian, yang satu menghasilkan yang lain. Akan tetapi, jangan samakan hal ini dengan pergiliran generasi yang terjadi dikingdom tumbuhan, baik polip maupun medusa adalah organisme yang diploid (hal yang memang khas pada hewan, hanya gamet Obelia yang haploid). Sebaliknya, salah satu generasi tumbuhan adalah haploid, yang lain adalah diploid.[10]
ciri ciri Hewan Hydrozoa
b.      Karakteristik Hydrozoa
Tubuh bentuknya seperti tabung (panjang 5-10 mm, garis tengah kurang dari 2 mm) hidup berbentuk polip, permukaan mulut disebut ujung oral, dan permukaan tempat melekatkan diri disebut ujung aboral, mulut dikelilingi oleh tentakel (setiap spesies tidak sama jumlahnya, ada yang 6 atau 7 buah tentakel, penjang 1-20 mm). Reproduksi dilakukan dengan cara aseksual (dengan permukaan tunas) dan seksual (dengan pembentukan testes dibagian atas dan ovum dibagian bawah). Persatuan antara spermatozoid dan ovum membentuk zigot, zigot akhirnya tumbuh menjadi individu baru.
Baik spermatozoid maupun ovum dibentuk dalam satu tubuh sehingga disebut hemafrodit. Dinding tubuh terdiri atas dua lapis (diploblastik), yaitu lapisan luar (epidermis), dan lapisan dalam (gastrodermis).
Lapisan luar (epidermis) tersusun atas sel-sel kubus dan ditutupi dengan kutikula yang tipis serta transparan, kecuali epidermis dibagian aboral.
1)      Lapisan luar (epidermis)
a)      Sel epiteliomuskuler
Sel epiteliomuskuler berfungsi proteksi dan kontraksi. Sel epiteliomuskuler pada ujung bebas melekat satu dengan yang lain. Ujung yang melekat pada mosoglea mengandung beberapa serabut kontraktil. Sel-sel epiteliomuskuler tersusun secara lungtudinal (mengikuti sumbu panjang tubuh), menonjol keluar pada kedua belah sel, sehingga sel tersebut berbentuk huruf T.
b)      Sel interstitial
Sel interstitial bentuknya oval, berukuran kecil, terletak dibagian dasar diantara sel-sel epiteliomuskuler. Fungsi sel interstitial adalah:
(1)   Pembentukan knidoblast,
(2)   Pembentukan tunas (bertindak sebagai sel formatif),
(3)   Pembentukan sel-sel kelamin,
(4)   Regerasi dan perbaikan sel-sel yang rusak.
c)      Knidoblast
Didalam knidoblast terdapat nematokist. Biasanya sel jelatang terletak diantara sel-sel epiteliomuskuler, tetapi sel jelatang yang terdapat dibagian tentakel terletak didalam sel epiteliomuskuler. Sel-sel epiteliomuskuler yang memiliki sel jelatang khusus diberi nama sel induk semang atau sel baterai. Nematokist terdiri dari empat tipe, yaitu:
(1)   Penetran (mempunyai benang yang panjang, pada bagian pangkal terdapat tiga duri yang panjang dan 3 baris duri).
(2)   Volvent (mempunyai benang yang pendek dan tebal).
(3)   Streptilne glutinant (mempunyai benag yang panjang dan duri yang kecil).
(4)   Stereoline glutinant (mempunyai benag yang lurus dan berduri).
Penetran dan volvent berfungsi untuk menangkap mengsa, sedang strapline dan stereoline glutinant berfungsi untuk membantu pergerakan.
d)     Sel sensori dan sel saraf
Sel sensori terutama terdapat dibagian tentakel dibagian tentakel dan knidoblast dan diantara sel-sel epiteliomuskuler. Sel-sel saraf kurang lebih sama dengan multipolar neuron, terletak dibagian dasar epidermis.
e)      Sel-sel sekreasi kelenjar mucus
Sel-sel sekreasi kelenjar mucus terletak terutama pada bagian basal (ujung aboral) Hydra.
2)      Lapisan gastrodermis
Sel-sel yang terdapat pada lapisan gastrodermis adalah:
a)      Sel epiteliomuskuler (disebut juga sel-sel nutrisi, mempunyai flagel dan dapat berbentuk pesudopodia).
b)      Sel-sel kelenjar (terletak diantara sel-sel nutrisi, berfungsi menghasilkan enzim pencernaan).
c)      Sel-sel sensoris (sel-sel sensori pada lapisan gastrodermis sama seperti didalam lapisan epidermis tetapi jumlahnya lebih sedikit).
d)     Sel-sel interstitial (jumlahnya tidak banyak).
Diantara gastrodermis dan epidermis terdapat lapisan mesoglea, sel ini sangat membantu dalam kelenturan gerakan Hydra.[11]

7.      SISTEM PADA HYDROZOA

a.       System metabolisme

Hydra bersifat holozoic, makananya berupa Cyclops, Daphina, larva insekta, Annelida atau zooplankton lain. Zooplankton ditangkap tentakel dan dilumpuhkan oleh nematokist, kemudian ditelan masuk kedalam rongga gastrovaskuler. Didalam rongga gastrovaskuler makanan tadi akan dicerna dengan bantuan enzim tripsin yang dikeluarkan oleh sel kelenjar (pencernaan eksternal). Sel-sel nutrisi segera membentuk pseudopodia dan menangkap zat-zat makanan yang telah diolah secara eksternal. Makanan tadi dicerna lagi didalam vakuola makanan (pencernaan intrasel), kemudian zat-zat makanan diedarkan keseluruh tubuh secara difusi. Sisa-sisa zat metabolisme dan makanan yang tidak dapat dicerna dikeluarkan kembali lewat mulut.
b.      System respirasi dan ekskreasi
Belum mempunyai organ khusus untuk respirasi dan ekskreasi, sehingga pada bagian basal (ujung aboral) banyak penumpukan sisa-sisa ekskreasi. Respirasi dan ekskreasi dilakukan secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya.
c.       System reproduksi
Reproduksi dilakukan secara seksual dan aseksual.
1)      Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk testes dibagian ovarium dibagian bawah. Dalam reproduksi secara seksual beberapa spesies ada yang bersifat dioecious dan ada pula yang bersifat monoecious (hermaprodit). Kebanyakan Hydra bersifat dioecious.
2)      Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas dam dinding tubuhnya yang kemudian melepaskan diri menjadi Hydra baru.
Obelia merupakan Coelentarata laut yang hidup berkoloni. Bentuk kehidupannya dapat berupa polip dan medusa. Obelia memiliki dua jenis polip, yaitu:
a)      Hydranth (merupakan polip yang berfungsi untuk mengambil zat-zat makanan. Hydranth terdiri atas bagian-bagian: tentakel, mulut, hipostom, dan hidroteka).
b)      Gonangium (merupakan polip yang berfungsi untuk melakukan reproduksi, dimana dihasilkan medusa. Gonangium terdiri atas: gonopar, gonotheka, dan blastostil).
Rangka jernih dibagian luar tersebut disebut perisark, menutupi jaringan lunak dibagian dalam disebut keonosark. Medusa dilepaskan kedalam air dan menjadi bentuk ubur-ubur yang dapat berenang. Kemudian akan berkembangbiak secara seksual. Persatuan antara sel telur dengan sperma menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi individu baru.[12]
d.      System saraf
Respon saraf dalam cnidaria dikontrol oleh jaringan difusi dari antar penghubung sel saraf  yang dinamakan net saraf. Dalam banyak cnidaria, net saraf didistribusikan secara melalui seluruh tubuh. Mereka tidak mempunyai otak atau struktur yang mengontrol istirahat dari net saraf.
Net saraf memudahkan cnidaria untuk menanggapi stimuli tertentu di lingkungannya. Sebagai contoh, ketika sel di epidermis disentuh, mereka menyampaikan sebuah sinyal untuk sel saraf. Sel saraf memancarkan sinyal tersebut melalui net saraf menuju sel kontraktil, yang mana dapat menyebabkan hewan menarik kembali dari stimulus. Di cnidaria dengan net saraf sederhana, stimulus dimanapun pada tubuh menyebabkan sinyal dikirim melalui net saraf dalam sebuah petunjuk. Sinyal ini memberikan kontraksi dari seluruh tubuh.



8.      PERANAN HYDROZOA

·         Melindungi pantai dari abrasi.
·         Tempat perkembangbiakan dan perlindungan ikan.
·         Daya tarik wisata bahari.
·         Pembentuk habitat ikan.[13]




BAB III

PENUTUP

1.      KESIMPULAN

a.       Pengertian Hydrozoa

Hydrozoa (dalam bahasa yunani, hydro = air, zoa = hewan) sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya. Hydrozoa dapat hidup soliter, hidup di dalam air tawar.

b.      Klasifikasi Hydrozoa

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan                :Animalia
Filum                     :Cnidaria
Subphylum            :Medusozoa
Kelas                     :Hydrozoa

c.       Morfologi Hydrozoa

1)      Tubuh simetri radial.
2)      Struktur tubuhnya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu polip yang hidup menetap dan medusa yang berenang bebas.
3)      Bentuk polip lebih kurang silindris, dengan satu ujung yang disebut oral (yang mengandung mulut dikelilingi tentakel) dan ujung yang lain disebut aboral (menempel pada substrat).
4)      Bentuk medusa seperti lonceng atau mangkuk terbalik dengan bagian cembung mengarah ke atas dan bagian cekung dilengkapi mulut dan tentakel yang mengarah ke bawah.

d.      Anatomi Hydrozoa

Dinding tubuh terdiri dari 3 lapisan. Lapisan yang paling luar adalah epidermis, lapisan yang paling dalam merupakan gastrodermis yang

membatasi rongga pencernaan, serta mesoglea yang terletak di antara epidermis dan gastrodermis

e.       Ciri-ciri Hydrozoa

Hydrozoa adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Cnidaria. Sebagian besar hewan Hydrozoa hidup di laut dan berkoloni. Siklus hidup sebagian besar Hydrozoa mencakup tahap polip yang aseksual dan tahap medusa yang seksual, misalnya Obelia.

f.       Struktur tubuh Hydrozoa

Karateristik umum
·         Struktur tubuh diploblastic, terdiri atas, lapisan luar (epidermis) dan lapisan dalam (gastrodermis).
·         Tidak mempunyai kepala, anus, alat peredaran darah, alat sekreasi, dan alat respirasi.
·         Punya mulut dikelilingi tentakel.
·         Bersel banyak simetri radial.
·         Belum mempunyai pusat susunan saraf (mempunyai saraf difusi).
·         Sitem pencernaan makanan dilakukan secara intrasel dan ekstrasel.
·         Hidupnya bersifat Polymorphisme atau Metagenesis, terdiri atas bentuk Polip dan Medusa.
·         Jenis kelamin monoecious atau dioeciuos, larvanya disebut planula.
·         System gerak dilakukan oleh sel-sel epiteliomuskuler yang terdapat pada lapisan ectoderm dan pada bagian dasar gastrodermis.
·         Habitatnya diair laut atau air tawar. Contohnya yang hidup diair tawar adalah Hydra.
·         Rangka luar tersusun dari zat kapur atau kritin.
Karakteristik Hydrozoa adalah tubuh bentuknya seperti tabung (panjang 5-10 mm, garis tengah kurang dari 2 mm) hidup berbentuk polip, permukaan mulut disebut ujung oral, dan permukaan tempat melekatkan diri disebut ujung aboral, mulut dikelilingi oleh tentakel (setiap spesies tidak sama jumlahnya, ada yang 6 atau 7 buah tentakel, penjang 1-20 mm). Reproduksi dilakukan dengan cara aseksual (dengan permukaan tunas) dan seksual (dengan pembentukan testes dibagian atas dan ovum dibagian bawah).

g.      Sistem pada Hydrozoa

System metabolism, didalam rongga gastrovaskuler makanan tadi akan dicerna dengan bantuan enzim tripsin yang dikeluarkan oleh sel kelenjar (pencernaan eksternal).
System respirasi dan ekskreasi, belum mempunyai organ khusus untuk respirasi dan ekskreasi, sehingga pada bagian basal (ujung aboral) banyak penumpukan sisa-sisa ekskreasi.
System reproduksi, reproduksi dilakukan secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk testes dibagian ovarium dibagian bawah. Sedangkan, perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas dam dinding tubuhnya yang kemudian melepaskan diri menjadi Hydra baru.

h.      Peranan Hydrozoa

o   Melindungi pantai dari abrasi.
o   Tempat perkembangbiakan dan perlindungan ikan.
o   Daya tarik wisata bahari.
o   Pembentuk habitat ikan.

a.        

DAFTAR PUSTAKA

Adun Rusyana, Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik), Palangka Raya: Alfabeta, 2011
Campell, Neil A, BIOLOGY Jilid 2, Bogor: Erlangga, 2000


[7] Campell, Neil A, BIOLOGY Jilid 2, Bogor: Erlangga, hal.217, 2000
[9] Adun Rusyana, Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik), Palangka Raya: Alfabeta, hal. 25, 2011
[10] Campell, Neil A, BIOLOGY Jilid 2, Bogor: Erlangga, hal. 216, 2000
[11]Adun Rusyana,  Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik), Palangka Raya: Alfabeta. hal. 26, 2011
[12] Drs. Adun Rusyana, M.Pd, Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik), Palangka Raya: Alfabeta. hal.31-34, 2011