Tugas Individu
MAKALAH
“PERAN STATISTIK”
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah: STATISTIK PENDIDIKAN
Dosen: ATIN SUPRIATIN, M.Pd

Disusun Oleh:
NURHIDAYAT NOVALIS
(1301140326)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia dan rahmat-Nya kepada kita semua, karenanya dapatlah penulis menghimpun
dan menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan sesuai dengan jadwal.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, beserta
keluarga dan sahabat dan orang-orang yang mengikuti jejak langkah beliau
samapai hari kiamat.
Pembuatan makalah ini bertujuan
antara lain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah STATISTIK PENDIDIKAN.
Selain itu juga sebagai bahan untuk menambah wawasan penulis tentang PERAN STATISTIK.
Harapan penulis pada makalah sederhana
ini dapat berguna bagi pembaca sebagai bahan tambahan dalam proses belajar
mengajar di dalam ruang kuliah dan lainya. Kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penyusun harapkan demi perbaikan makalah sederhana ini. Segala
sesuatu yang benar itu datangnya dari ALLAH SWT, dan yang salah adalah sifat
manusia.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Statistik memegang peranan yang penting dalam penelitian,
baik dalam penyusunan model, perumusan hipotesa, dalam pengembangan alat dan
instrumen pengumpulan data, dalam penyusunan desain penelitian, dalam penentuan
sampel dan dalam analisa data. Dalam banyak hal, pengolahan dan analisa data
tidak luput dari penerapan teknik dan metode statistik tertentu, yang mana
kehadirannya dapat memberikan dasar bertolak dalam menjelaskan
hubungan-hubungan yang terjadi. Statistik dapat digunakan sebagai alat untuk
mengetahui apakah hubungan kausalitas antara dua atau lebih variabel
benar-benar terkait secara benar dalam suatu kausalitas empiris ataukah
hubungan tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.
Statistik telah memberikan teknik-teknik sederhana dalam
mengklasifikasikan data serta dalam menyajikan data secara lebih mudah,
sehingga data tersebut dapat dimengerti secara lebih mudah. Statistik telah
dapat menyajikan suatu ukuran yang dapat mensifatkan populasi ataupun
menyatakan variasinya, dan memberikan gambaran yang lebih baik tentang
kecenderungan tengah-tengah dari variabel.
Statistik dapat menolong peneliti untuk menyimpulkan
apakah suatu perbedaan yang diperoleh benar-benarberbeda secara signifikan.
Apakah kesimpulan yang diambil cukup refresentatif untuk memberikan infrensi
terhadap populasi tertentu.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana pengertian statistic ?
2.
Bagaimana jenis-jenis penelitian ?
3.
Bagaimana jenis-jenis data ?
4.
Bagaimana jenis-jenis skala pengukuran ?
C. TUJUAN
1.
Menetahui pengertian statistic.
2.
Mengetahui jenis-jenis penelitian.
3.
Mengetahui jenis-jenis data.
4.
Menngetahui jenis-jenis skala pengukuran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN STATISTIK
Secara etimelogi kata “statistik “berasal dari kata status (bahasa
Latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris)
atau kata staat (Belanda ), dan yang dalam bahasa Indonesianya
diterjemakaan menjadi Negara. Dalam kamus bahasa Inggris akan kita jumpai kata statistiks
artinya “ilmu statistik “sedangkan kata statistikk di artikan sebagai
“ukuran yang diperolehkan atau berasal dari sample, ”yaitu sebagai lawan dari
kata “parameter” yang berarti” ukuranyang di peroleh atau berasal dari populasi
.”
Ditinjau dari segi termologi, istilah “statistik” maka dalam istilah
“statistik terkandung berbagai macam pengertian:
Pertama, istilah “statistik” kadang di beri pengertian sebagai data
satistik yaitu kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan atau dengan
istilah lain. Statistik adalah deretan atau kumpulan angka yang menunjukan
keterangan cabang kegiatan hidup tertentu.
Kedua, istilah “statistik” juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan
“perstatistikan” atau kegitan penstatistikan.
Ketiga, dengan istilah “statistik“ kadang-kadang juga di maksudkan atau
kandungan pengertian sebagai metode statistik yaitu cara-cara tertentu yang
perlu di tempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun taumengantur ,meyajiakan, menganalisia
dan memberikan interprestasi terhadap sekumpulan bahan keterngan yang berupa
angka sedemikian rupa sehingga kumpulan bahan keterngan yang berupa angak itu
“dapat berbicara” atau dapat memberikan pengertian dan makna tertentu.
Keempat, istilah “statistik” dewasa ini dapat diberi pengertian sebagai
“ilmu statistik” ilmu statisitk tidak lain adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari dan mengembangkan secara ilmiah.[1]
B. JENIS-JENIS PENELITIAN
Penelitian dapat digolongkan ke dalam beberapa
jenis berdasarkan krieria-kriteria tertentu, antara lain:
1.
Jenis Penelitian Berdasarkan Hasil yang Ingin Dicapai
Jenis penelitian berdasarkan hasil yang ingin
dicapai dibedakan atas dua kategori, sebagai berikut:
a.
Penelitian Dasar
Penelitian
dasar adalah penelitian yang mempunyai alasan intelektual, dalam rangka memperluas
ilmu pengetahuan manusia, tidak untuk membuat atau menciptakan sesuatu.
b.
Penelitian Terapan
Penelitian
terapan adalah penelitian yang mempunyai alasan praktis, keinginan untuk
mengetahui, bertujuan agar dapat melakukan, sesuatu jauh yang lebih baik, lebih
efektif, dan eisien.
2.
Jenis Penelitian Menurut Metode
Jenis
penelitian berdasarkan metode dibedakan atas delapan kategori, antara lain:
a.
Penelitian Survei
Penelitian
survei adalah penelitian dengan tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan
khusus) terhadap variable-variabel yang diteliti.
Menurut
Kerlinger (1973) karakteristik penelitian
survei, sebagai berikut:
1)
Objek penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi
data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga dapat ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan
hbungan-hubungan antar variable sosiologi maupun psikologis.[2]
2)
Penelitian survey dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dan
pengematan yang tidak mendalam.
3)
Metode survey ini tidak memerlukan kelompok control seperti halnya pada
metode eksperimen.
b.
Penelitian Ex Post Facto
Penelitian
ex post facto adalah penelitian dengan melakukan penyelidikan secara empiris
yang sistematik, di mana peneliti tidak mempunyai control langsung terhadap
variable-variabel bebas (independent
variables), karena fenomenanya sukar dimanipulasi.
c.
Penelitian Percobaan
Penelitian
percobaan adalah penelitian dengan melakukan sebuah studi yang objektif,
sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengkontrol fenomena.
Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause
and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok
eksperimen, dan satu atau lebih kondisi eksperimen.
Menurut
Danim (2002) dalam Fuchan. A (2004), karakteristik
penelitian eksperimen adalah sebagai berikut:
1)
Variable-variabel penelitian dan kondisi eksperimen diatur secara tertib
dan ketat, baik dengan menetapkan control, memanipulasi langsung, maupun
random.[3]
2)
Adanya kelompok control sebagai data dasar untuk dibandingkan dengan
kelompok eksperimen.
3)
Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan varian, untuk
memaksimalkan variasi variable yang berkaitan dengan hipotesis penelitian,
meminimalkan varian variable pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil
eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian.
4)
Validasi internal mutlak diperlukan pada rancangan penelitian
eksperimental, untuk mempengaruhi apakah menipulasi eksperimental yang
dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan atau
tidak.
5)
Validari eksternal berkaitan dengan bagaimana tingkat representative
penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan penggeneralisasian pada kondisi
yang sama.
6)
Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variable perlakuan yang
secara sengaja dimanipulasi atau dibiarkan bervariasi.[4]
d.
Penelitian Naturalistik
Jenis
penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif. Metode kualitatif
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alami (sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana penelitian adalah sebagai
instrument kunci.
e.
Penelitian Policy
Penelitian
policy dimulai dengan adanya suatu masalah, dan masalah ini pada umumnya
dimiliki oleh para administrator atau pengambilan keputusan pada suau
organisasi.[5]
Menurut Majechrzak (1984) policy reseach adalah suatu proses penelitian yang
dilakukan penganalisis terhadap masalah-masalah social mendasar, sehingga
temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak
secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
f.
Penelitian Tindakan
Penelitian
tindakan adalah suatu penyelidikan atau penelitian dalam konteks usaha yang
berfokus pada peningkatan kualitas organisasi serta kinerjanya. Penelitian tindakan
ini dilakukan dengan bertujuan untuk mengembangkan pendekatan dan program baru
guna memecahkan masalah yang muncul pada situasi yang actual.
g.
Penelitian Evaluasi
Merupakan
bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian,
kegiatan, serta produk dengan standard an program yang telah ditetapkan.
h.
Penelitian Sejarah
Berkenaan
dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung dimasa
lalu. Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadia-kejadian
masa lampu secara sistematis dan objektif, melalui pengumpulan, evaluasi,
verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk
membuat suatu kesimpulan.
3.
Jenis Penelitian Menrut Tingkat Eksplanasi
Penelitian
menurut tingkat eksplanasi (penjelasan) adalah penelitian yang bermaksud
menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara
satu variabel dengan variabel yang lain.[6]
Jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi dapat dikelompokan menjadi tiga,
yakni:
a.
Penelitian Deskriptif
Adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mendiri, baik satu
variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau penghubungan dengan
variabel yang lain.
b.
Penelitian Komparatif
Adalah
suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan
penelitian variabel mandiri, tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau
dalam waktu yang berbeda.
c.
Penelitian Asosiatif
Merupakan
penelitian yang bertujuan untuk emngetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih. Dengan penelitian ini, maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat
berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala dalam
penelitian.
4.
Penelitian Menurut Jenis Data
Jenis
penelitian ini dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:
a.
Jenis Kualitatif (data berbentuk kalimat).
b.
Jenis Kuantitatif (data berbentuk angka).
c.
Gabungan (bentuk kalimat dan angka).[7]
C. JENIS-JENIS DATA
Jenis data secara garis besar dapat
dibagi atas dua macam yaitu data dikotomi dan kontinum.
1.
Data Dikotomi
Data dikotomi disebut data deskrit, data kategorik atau data nominal. Data
ini merupakan hasil perhitungan, sehingg tidak dijumpai bilangan pecahan. Data
dikotomi adalah data yang paling sederhana yang disusun menurut jenisnya atau
kategorinya. Bila kita telah memberikan nama kepada suatu berarti kita telah
menemukan jenis atau kategorinya menurut pengukuran kita. Dalam data dikotomi
setiap data dikelompokan menurut kategorinya dan diberi angka.[8]angka-angka
tersebut hanyalah label belaka, bukan menunjukan tingkatan (ranking). Dasar
dalam menyusun kategori data tidak boleh tumpang tindih. Kalau kita nelakukan
kategori secara almiahnya, maka disebut data dikotomi sebenarnya dan jika
dibuat-buat sendiri, maka disebut data dikotomi dibuat-buat.
Contoh dari data dikotomi sebenarnya antara lain adalah: jenis kelamin
umpamanya ada tiga yaitu laki-laki diberi angka 1, banci diberi angka 2 dan
perempuan diberi angka 3. Angka 3 pada perempuan bukan berarti kekuatan
perempuan sama dengan 3 laki-laki. Demikian pula banci sama dengan 2 laki-laki.
Tetapi seperti yang disebutkan tadi bahwa angka-angka tersebut hanyalah label
belaka. Banyak contoh-contoh dan dikotomi sebenarnya ini seperti macam warna
kulit, suku bangsa, bahasa daerah, dan sebagainya.
Data dikotomi dibuat-buat apabila data itu belum mempunyai kategori mutlak
atau alamiah seperti diatas tadi, oleh sebab itu data tersebut masih dapat
diubah-ubah jika memang dikehendaki. Sebagai contoh: tidak lulus diberi angka 1
dan yang lulus diberi angka 2. Tetapi yang tidak lulus ingin kita ubah menjadi
lulus, maka kita dapat saja mengadakan ujian ulangan. Seperti dengan uraian
diatas tadi bahwa pemberi angka pada data dikotomi ini hanyalah label belaka.
Bukan berarti bahwa yang tidak lulus bodohnya dua kali yang lulus.
2.
Data Kontinum
Data
dikotinum terdiri atas tiga macam data yaitu: data ordinal, data interval, dan
data rasio. Ketiga macam data-data tersebut diuraikan seperti berikut ini:
a.
Data Ordinal
Data ordinal adalah data yang sudah diurutkan dari jenjang yang paling rendah
samapi jenjang yang lebih tinggi, atau sebaliknya tergantung peringkat selera
pengukuran yang subjektif terhadap objek tertentu. Oleh sebab itu, data ordinal
disebut juga sebagai data berurutan, data berjenjang, data berpangkat, data
tata jenjang, data ranks, dan data petala, dan data bertangga atau data
bertingkat.
Pemberian jenjang tersebut pada umunya dapat dilakukan sebagai berikut:
mula-mula kita urukandata itu mulai dari yang terendah samapi yang tertinggi.
Demikian pula sebaliknya. Kemudian berilah angka 1 untuk yang tertinggi, angka
2 pada yang berada dibawahnya dan seterusnya.[9]
b.
Data Interval
Data interval mempunyai sifat-sifat nominal dari data ordinal. Disamping
itu ada sifat tambahan lainnya pada data interval yaitu mempunyai nol mutlak.
Akibatnya ia mempunyai skala interval yang sama jaraknya. Pengukuran data
interval tidak memberi jumlah yang absolut dari objrk yang diukur. Contohnya
adalah sebagai berikut: data Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa dikenal
standar-standar penilaian sebagai berikut:
A=4, B=3, C=2 dan D=1.[10]
Jadi data interval dapat ditambah meupun dikurangkan. Walaupun demikian,
tidak dapat disimpulkan bahwa kepandaian atau keberhasilan A adalah empat kali
keberhasilan B. demikian pula tidak dapat disimpulkan bahwa keberhasilan A
adalah B atau tiga kali C.
Data interval bersifat ekskuisif, mempunyai urutan, mempunyai ukuran baru,
tetapi tidak mempunyai nilai nol mutlak.
c.
Data Rasio
Data rasio mengandung sifat-sifat interval, selain itu ia sudah mempunyai
nilai nol mutlak. Contoh dari data rasio diantaranya adalah: berat badan,
tinggi, panjang, atau jarak. Misalnya kita mempunyai data panjang A=10 m, B=20
m, C=30, dan D=40 m.
Maka
kita dapat menyimpulkan bahwa panjang D=40 x A atau 2 x B,Panjang B dapat disebut sebagai 2 x A atau
½ x D danseterusnya. Data rasio ini sering dipakai dalam penelitian keilmuan
atau enjinering. Karena data rasio, ordinal, dan interval merupakan hasil
pengukuran maka pada ketiga data tersebut ditemui adanya bilangan pecahan. Data
rasio tersebut ekskuisif, mempunyai urutan, mempunyai ukuran baru, dan
mempunyai nol mutlak.[11]
D. JENIS-JENIS SKALA PENGUKURAN
Statistic bekerja dengan rata-rata, sedangkan
angka-angka tersebut berasal dari perhitungan kuntitas atas suatu objek maupun
penilaian yang bersifat kuantitatif atas suatu objek. Dengan demikian maka data
yang akan dianalisis dengan statistic harus berbentuk angka, langkah awal yang
harus dilakukan peneliti adalah melakukan perubahan data agar berbentuk angka.
Angka-angka yang digunakan dalam analisis tatistik
pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi 4, yaitu:
1.
Skala Nominal
Skala nominal yaitu angka yang tidak mempunyai arti hitung. Angka yang
diterapkan hanya merupakan symbol / tanda dari objek yang akan dianalisis.
Misalnya: seorang peneliti menghadapi data yang berkaitan dengan jenis
kelamin. Agar peneliti dapat menggunakan statistic dalam analisisnya, dituntut
untuk melakukan perubahan data tersebut menjadi bentuk angka. Jika peneliti
menggunakan angka 1 sebagai symbol siswa perempuan dan 2 sebagai symbol siswa
laki-laki, maka angka 1 dan angka 2 merupakan initial dari jenis kelamin
perempuan dan laki-laki. Untuk selanjutnya peneliti akan selalu berhadapan
dengan angka 1 dan angka 2. Dalam hal ini angka 2 tidak berarti lebih besar
dari pada angka 1, karena angka-angka tersebut hanya sebagai symbol atau kode
saja. Sepanjang angka-angka yang digunakan oleh peneliti hanya sebagai symbol,
maka angka tersebut dimaksudkan sebagai kelompok data yang berskala nominal.
2.
Skala Ordinal
Skala ordinal adalah suatu skala yang sudah mempunyai daya pembela, tetapi
perbedaan antara angka yang satu dengan angka yang lainnya tidak konstan (tidak
mempunyai interval yang tetap).
Misalnya: hasil ujian akhir suatu SMA menyatakan bahwa: (1) siswa A sebagai
juara 1; (2) siswa B sebagai juara 2; (3) siswa C sebagai juara 3; (4) dst.[12]
3.
Skala Interval
Skala interval adalah suatu skala yang mempunyai rentangan konstan antara
tingkat satu dengan yang aslinya, tetapi tidak mempunyai angka 0 mutlak.
Misalnya: nilai siswa mempunyai rentangan 0 samapi dengan 10. Temperature
mempunyai rentangan dari 0 sampai dengan 100 celsius.[13]
4.
Skala Ratio
Skala ratio adalah suatu skala yang mempunyai rentangan konstan dan
mempunyai angka 0 mutlak.
Misalnya: ukuran berat, panjang / tinggi, umur, dll. Seseorang yang
mempunyai berat badan 100 kg adalah 2 kali beratbya dari orang yang mempunyai
berat badan 50 kg. jika berat suatu benda adalah 0, maka benda tersebut
benar-benar tidak mempunyai berat.
Hal
ini menunjukan kepada kita bahwa angka 0 mempunyai arti tersendiri (0 adalah
mutlak adanya). Siswa yang mempunyai tinggi badan 160 cm adalah ¾ tinggi badan
120 cm. Jika ada orang yang tinggi badan (walaupun dalam kenyataan tak ada
orang yang mempunyai tinggi badan 0).[14]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Pengertian statistic
2.
Jenis-jenis penelitian
3.
Jenis-jenis data
4.
Jenis-jenis skala pengukuran
B. SARAN
Demikian yang dapat saya paparkan
mengenai materi kegunaan statistik yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Irianto Agus, STATISTIK: KONSEP
DASAR DAN APLIKASINYA, Jakarta: Kencana, 2006
Siregar Syofian, STATISTIK
PARAMETRIK UNTUK PENELITIAN KUANTITATIF, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014
Usman Husaini, PENGANTAR STATISTIK, Jakarta: BUMI AKSARA, 1995
http://www.emakalah.com/2013/01/statistik-pendidikan.html diunduh pada tanggal 12-02-2015 pada
pukul 17.12 WIB
[2]Siregar Syofian, STATISTIK PARAMETRIK UNTUK
PENELITIAN KUANTITATIF, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014, h. 10
[3]Siregar Syofian, STATISTIK PARAMETRIK UNTUK
PENELITIAN KUANTITATIF, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014, h. 11
[5]Siregar Syofian, STATISTIK PARAMETRIK UNTUK
PENELITIAN KUANTITATIF, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014, h. 13
[6]Siregar Syofian, STATISTIK PARAMETRIK UNTUK
PENELITIAN KUANTITATIF, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014, h. 14
[8]Usman Husaini, PENGANTAR STATISTIK,
Jakarta: BUMI AKSARA, 1995, h. 15
[9]Usman Husaini, PENGANTAR STATISTIK,
Jakarta: BUMI AKSARA, 1995, h. 16
[11]Usman Husaini, PENGANTAR STATISTIK,
Jakarta: BUMI AKSARA, 1995, h. 19
[12]Irianto Agus, STATISTIK: KONSEP DASAR DAN
APLIKASINYA, Jakarta: Kencana, 2006, h. 18
[13]Irianto Agus, STATISTIK: KONSEP DASAR DAN
APLIKASINYA, Jakarta: Kencana, 2006, h. 19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar