Kamis, 05 Januari 2017

Mendiskripsikan Habitat dan Relung Ekologi



COVER

Makalah Kelompok IV
Mendiskripsikan Habitat dan Relung Ekologi
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah: EKOLOGI HEWAN
Dosen: USMIYATUN, M. Pd
Disusun oleh:
NURHIDAYAT NOVALIS (1301140326)
NENY RATNASARI (13011403)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
2015


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Ekologi Hewan yang berjudul Mendiskripsikan Habitat dan Relung Ekologi dengan tepat waktu.
   Sebelumnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Usmiytun, M. Pd selaku dosen pengajar mata kuliah Ekologi Hewan semester V program studi Pendidikan Biologi (PBG) di Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya yang telah membimbing kami dalam membuat makalah ini.
   Di dalam makalah ini, kami akan menjelaskan beberapa hal mengenai Mendiskripsikan Habitat dan Relung Ekologi sesuai dengan beberapa buku yang kami jadikan referensi.
   Penyusun menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dari segi teknik penyajian maupun dari segi materi. Oleh karena itu, demi penyempurnaan makalah ini, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan.
   Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan atau pengetahuan tentang ilmu Profesi Keguruan.

Palangka Raya, Oktober 2015


DAFTAR ISI







BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

B.     RUMUSAN MASALAH

C.    TUJUAN



BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN HABITAT

Habitat, yaitu tempat suatu makhluk hidup. Semua makhluk hidup mempunyai tempat hidup yang disebut habitat. Contohnya, habitat paus dan ikan hiu adalah air laut, habitat ikan mas adalah air tawar, habitat buaya muara adalah perairan payau, habitat monyet dan harimau adalah hutan, habitat pohon bakau adalah daerah pasang surut, habitat pohon butun dan ketapang adalah hutan pantai, habitat cemara gunung dan waru gunung adalah hutan dataran tinggi, habitat manggis adalah hutan dataran rendah dan hutan rawa, habitat ramin adalah hutan gambut dan daerah dataran rendah lainnya, pohon-pohon anggota famili Dipterocarpaceae pada umumnya hidup di dataran rendah hingga daerah pegunungan, dan pohon durian habitatnya ditanah darat dataran rendah.
Istilah habitat dapat juga dipakai untuk menunjukkan tempat tumbuh sekelompok organisme dari berbagai spesies yang membentuk suatu komunitas. Sebagai contoh untuk menyebut tempat hidup suatu padang rumput dapat menggunakan habitat padang rumput, untuk hutan mangrove dapat menggunakan istilah habitat hutan mangrove, untuk hutan pantai dapat menggunakan hutan rawa, dan lain sebagiannya. Dalam hal seperti ini, maka habitat sekelompok organisme mencakup  organisme lain yang merupakan komponen lingkungan biotik dan komponen lingkungan abiotik.[1]
Habitat adalah tempat hidup makhluk hidup. Misalnya habitat kodok adalah didarat setelah dewasa, diair bila masih menjadi berudu atau telurnya. Dalam hal ini kodok mempunyai dua habitat. Setiap makhluk hidup mempunyai habitat yang sesuai dengan kebutuhannya. Apabila terjadi gangguan atau perubahan yang cepat makhluk hidup tersebut mungkin akan matiatau pergi mencari habitat lain yang cocok. Misalnya jika terjadi arus terus-menerus dipantai habitat bakau, dapat dipastikan bakau tersebut tidak akan bertahan hidup. Akan tetapi jika terjadi perubahan secara perlahan taua berevolusi, lama kelamaan makhluk yang ada disitu akan berusaha melakukan penyesuaian diri, atau berdaptasi yang akhirnya mungkin akanterjadi jenis baru. Habitat dapat disebut alamat makhluk hidup tersebut. Dan setiap makhluk hidup dapat mempunyai lebih dari satu habitat.[2]

B.     MACAM-MACAM HABITAT

Ada 4 jenis habitat utama di dalam biosfer adalah habitat lautan, habitat perairan tawar, habitat perairan payau, dan habitat daratan:
1.      LAUTAN
Lautan memiliki ciri yang penting secara ekologi sebagai berikut:
a.       Lautan itu luas, menutupi 70% permukaan bumi.
b.      Lautan itu dalam dan makhluk hidup terdapat disemua kedalaman.
c.       Lautan itu berkesinambungan. Habitat lautan itu tidak terpisah-pisah seperti habitat daratan dan habitat perairan daratan. Semua lautan itu berhubungan, suhu, salinitas, serta kedalaman merupakan barier utama untuk gerakan bebas makhluk lautan.
d.      Lautan berada dalam situasi yang kontinyu. Perbedaan suhu udara diantara kutub dan equator menimbulkan angin yang juat seperti kearah yang angin pasat, yaitu angin bertiup kearah yang sama sepanjang tahun, yang bersama-sama dengan rotasi bumi, menimbulkan lautan yang ditimbulkan oleh angin, masih ditambah oleh adanya arus yang ada dilapisan air yang lebih dalam yang sebagai akibat adanya perbedaan suhu dan salinitas, yang menimbulkan perbedaan kerapatan.
e.       Lautan didominasi oleh gelombang yang macamnya banyak dan oleh pasang surut yang disebabkan oleh gaya tarik matahari. Proses pasang surt terutama penting didalam zona yang terletak kearah pantai, yang merupakan tempat hidup makhluk lautan yang sering berlain-lainan secara khusus pula.
f.       Lautan itu asin. Rerata salinitas atau kandungan garam dilautan adalah 35 bagian garam menurut berat perseribu bagian air lautan atau 3,5%.
g.      Konsentrasi zat hara yang terlarut rendah dan merupakan faktor pembatas yang penting dalam menentukan besarnya populasi makhluk lautan.
h.      Bersifat paradoksik.Bahwa lautan dan beberapa makhluk yang hidup didalamnya lebih tua dari pada dasar lautan yang secara konstan berubah dan diperbaharui oleh proses tektonik dan proses sedimenter.
2.      PERAIRAN TAWAR
Perairan tawar dapat di bedakan menjadi:
a.       Perairan yang tidak mengalir, contohnya: danau, kolam, rawa dan perairan.
b.      Perairan yang mengalir, contohnya: mata air dan sungai.
Habitat perairan tawar secara nisbi hanya bagian kecil permukaan bumi di bandingkan dengan habitat daratan dan habitat perairan lautan,tetapi kepentingannya  bagi kehidupan makhluk terutama  bagi manusia jauh lebih besar, karena:
a.       Perairan tawar tersebut adalah sumber air yang paling murah dan paling mudah untuk keperluan rumah tangga  serta untuk keperluan industri.
b.      Anasir air tawar merupakan bagian penting dalam daur hidrologik.
c.       Ekosistem perairan tawar dapat di gunakan sebagai suatu sistem pembuangan limbah yang paling murah serta paling mudah.
3.      PERAIRAN PAYAU ATAU ESTUARIUM
Estuarium adalah suatu perairan pantai yang semi tertutup yang  memiliki hubungan dengan lautan. Estuarium terpengaruhi oleh aktivitas pasang surut,dan di dalam habitat estuarium ini air laut tercampur dengan air tawar menghasilkan perairan payau. Contoh   estuarium adalah muara sungai, teluk dipantai, rawa pasang surut, dan perairan di belakang pantai barrier.
4.      DARATAN ATAU HABITAT TERRESTRIAL
Ciri habitat terestrial adalah:
a.       Perbedaan suhu dan harga ekstrem suhu lebih nyata di lingkungan udara daripada di medium air.
b.      Sirkulasi udara yang cepat di seluruh muka bumi berakibat kandungan gas oksigen dan gas co2 yang siap bercampur dan jelas konstan.
c.       Tanah merupakan pendukung yang padat ,udara bukan pendukung yang padat.
d.      Daratan, tidak seperti lautan, tidak kontinyu. Ada barrier yang penting untuk perpindahan yang bebas bagi makhluk.[3]

C.    PENGERTIAN RELUNG

Relung (niche) menunjukkan peranan fungsional dan posisi suatu organisme dalam ekosistem. Menurut Resosoedarmo, relung yaitu posisi atau status organisme dalam suatu komunitas atau ekosistem tertentu. Relung suatu organisme ditentukan oleh tempat hidupnya (habitat) dan oleh berbagai fungsi yang dikerjakannya, sehingga dikatakan sebagai profesi organisme dalam habitatnya. Profesi organisme menunjukkan fungsi organisme dalam habitatnya. Berbagai  organisme dapat hidup bersama dalam satu habitat. Akan tetapi, jika dua atau lebih organisme mempunyai relung  yang sama dalam satu habitat, maka akan terjadi persaingan. Makin besar kesamaan relung dari organisme-organisme yang hidup bersama dalam satu habitat, maka makin intensif  persaingannya.[4]
Relung atau niche merupakan cara hidup dari makhluk hidup dalam habitatnya. Seperti burung ada yang memakan buah atau biji, ada pula yang memakan ulat atau semut, ada pula yang memakan ikan atau kodok, atau kembang bangkai yang memakan bangkai. Cara hidup seperti ini disebut relung atau niche. Niche ada yang bersifat umum da nada pula yang bersifat spesifik. Seperti ayam termasuk mempunyai niche yang umum karena dapat memakan cacing, padi, daging, ikan , rumpu dan lainnya.[5]


BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

B.     SARAN



DAFTAR PUSTAKA

Djamal Irwan Zoer’ aini. Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara. 2010
Indriyanto. Ekologi Hutan. Jakrta: Bumi Aksara. 2012


[1] Indriyanto. Ekologi Hutan. Jakrta: Bumi Aksara. 2012. h. 26
[2] Djamal Irwan Zoer’ aini. Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara. 2010. h. 58
[4] Indriyanto. Ekologi Hutan. Jakrta: Bumi Aksara. 2012. h. 28
[5] Djamal Irwan Zoer’ aini. Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara. 2010. h. 59

Tidak ada komentar:

Posting Komentar